PERKAWINAN SEJENIS AWAL PETAKA
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th,M.Pdk
Alkitab menginformasikan dengan akurat bahwa menjelang kedatanganNya yang kedua kali penduduk dunia semakin tidak jelas. Perkawinan ngawur, asal-asalan bak mainan, kawin cerai, dan keluarga berantakan sampai kepada perkawinan yang kelainan, menjijikkan, super najis dengan perkawinan sejenis. Orang harus sadar akan peringatan Alkitab, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan,sampai kepada hari Nuh masuk kedalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia (Mat 24:27-29)
VALENTIN
HARI KASIH MELAYANG
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M,Th
Dunia yang kita pijak ini sudah mulai hambar akan kasing sayang. Bila adapun sudah terdegradasi sedemikian rupa sehingga nilainya tidak sesuai dengan patronnya Tuhan. Lihat saja seorang ibu yang harusnya menyayangi bayi yang dikandungnya, masih bisa tega membuangnya di tempat sampah. Nurani keibuannya tumpul, dan perasaannya sebagai wanita, telah sirna ditelan kepentingan jati dirinya. Yesaya 49:15 mengatakan : “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Hilangnya kasih sejati itu membuat dunia ini tidak seindah di Taman Eden, melainkan di Taman Edan. Bahkan peribahasa jawa “ jamanne jaman edan yen ra edan ra keduman” artinya jamannya jaman gila kalau tidak ikut gila maka tidak akan kebagian untuk itu mari kita ngedan, alias menjadikan diri kita gila. Dunia ini ibarat padang belatara yang gila, sebab penghuni di dalamnya sudah menjadi serigala yang memangsa sesamanya.
Dunia yang serba komplek ini menghasilkan berbagai macam persoalan yang semakin lama semakin komplek juga. Alkitab mengingatkan dengan jelas bahwa di akhir zaman orang hidup akan seperti di zaman Nuhyakni Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia (Matius 24:38,39)
Gayahidup yang sedemikian ini tentu mengakibatkan dampak yang buruk dalam tatanan kehidupan.Persoalannya bukan masalah perkawinan atau makanan, tetapi segala sesuatu yang tidak pada porsinya maka akan menghasilkan ketentuan diluar kebenaran Allah.Makanan memang dibutuhkan demi kelangsungan hidup, sebab makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan. Namun manusia diakhir zaman ini terjadi sebaliknya hidup untuk makan akibatnya berbagai macam penyakit muncul dimana-mana.
KAWIN LAGI SOLUSI TERBAIK
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Penulis sama sekali tidak bertujuan menjadi provokator dengan tulisannya supaya rumah tangga kristen yang retak dipatahkan melalui keinginan kawin lagi atau perkawinan yang sudah pudar akan dipadamkan oleh “second married” dengan pasangan yang berbeda! Malah justru sebaliknya penulis berharap tulisan ini dapat memperkokoh kehidupan rumah tangga orang percaya, apapun yang terjadi, rumah tangga harus kuat seperti kasih Kristus yang tidak pernah luntur terhadap pengkhianatan dan perzinahan mempelainya yakni Jemaat Tuhan!Penulis sama sekali tidak bertujuan menjadi provokator dengan tulisannya supaya rumah tangga kristen yang retak dipatahkan melalui keinginan kawin lagi atau perkawinan yang sudah pudar akan dipadamkan oleh “second married” dengan pasangan yang berbeda! Malah justru sebaliknya penulis berharap tulisan ini dapat memperkokoh kehidupan rumah tangga orang percaya, apapun yang terjadi, rumah tangga harus kuat seperti kasih Kristus yang tidak pernah luntur terhadap pengkhianatan dan perzinahan mempelainya yakni Jemaat Tuhan!
NERAKA DALAM KELUARGA
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Ada lagi suami tukang judi, main perempuan suka gamparin istri, ada yang gebukin istri sampai babak belur. Dalam keadaan babak belur istri di seret ke penjara, gara-gara jual Tv. Sang suami mungkin sogok pejabat negeri yang korup dengan ratusan juta dan mobil baru asal sang istri masuk bui. Padahal sang istri yang takut Tuhan itu, terseok-seok dalam menghidupi anak-anaknya, sudah tidak bisa hutang di warung karena suami tidak memberi uang sama sekali, suami sibuk berjudi dan tidur dengan wanita-wanita import Taiwan itu! Dengan kekuatan uang sang istri yang takut Tuhan itu masuk bui dalam keadaan memelas dan penuh belas kasihan ? dimana Tuhan? “pikirnya, ibadah dan kesetiaannya kepada Tuhan tidak mampu melepaskan dari jerat kemiskinan diri dan anak-anaknya sementara suami yang tidak pernah ke gereja bermewah-mewah judi di Malaysia, Batam dan sederetan negara-negara maju.
HOME SWEET HOME
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Hasrat hati seorang pria dan wanita yang lurus biasanya ingin menemukan pasangannya dan segera menjalin kata sepakat menikah.. Biduk bahtera rumah tangga itu akan segera berlayar menemukan pelabuhan-pelabuhan indah asri dan rupawan dengan pemandangan yang elok. Namun tak jarang ada yang menemukan sebaliknya pelabuhannya kering kerontang dan gersang, yang ada kuli-kuli kasar, liar dan melulu duit yang dipikirkan. Baunya tengik dan tidak sedap. Kalau sudah demikian rasanya akan balik ketempat semula dengan kalimat membujang lebih baik jomblo, sementara sang wanitanya berkata : “tahu gini lebih baik tidak kawin”!
MENGINTIP PERKAWINAN
JANDA MUDA DI GEREJA

Jangan pernah melarang janda yang akan menikah, sebab Alkitab sendiri tidak melarang pernikahan mereka malah justru dianjurkan, siapa kita berani melawan Firman Tuhan? Hamba Tuhan yang berani melarang janda yang ingin menikah lagi harus berurusan dengan Firman Tuhan sebab ia sedang melecehkan apa yang Alkitab katakan. Kemungkinan hamba Tuhan yang menolak pernikahan janda hanya dua kemungkinan, pertama ia goblok dalam memandang kebenaran yang ke dua ia sombong, hanya mau menikahkan seorang perawan dan perjaka? Bagaimana duda dan janda? Kasihan deh lu…..
SEX OVERDOSIS

Rick Warren Perbaharui Janji Pernikahan Dengan Istri

SUNDAY, 04 JULY 2010
Pendeta Rick Warren dan istrinya, Kay, bersama dengan puluhan pasangan lain memperbaharui janji pernikahan mereka di hadapan jemaat gereja Saddleback pada hari minggu (27/6) lalu.
"Kita hidup di dunia yang rusak dan karena tidak satupun dari kita yang sempurna, tidak ada juga pernikahan yang sempurna," kata Warren. "Setiap pernikahan rusak. Anda tidak dapat mengambil dua orang yang tidak sempurna dan membuat sebuah pernikahan yang sempurna."
Warren baru saja merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-35. Pernikahan-Nya dengan istrinya, Kay, tidak selalu berjalan mulus. Buku biografi Prophet of Purpose: The Life of Rick Warren yang ditulis oleh Jeffery L. Sheler, mengungkapkan bahwa pasangan ini kerap kali mengalami kesalahpahaman dan masalah perkawinan lainnya pada awal pernikahan mereka bahkan harus diselesaikan melalui lembaga konseling gereja.
"Setiap pernikahan pasti melewati perairan kasar," kata Warren. Siapa pun yang mengatakan mereka memiliki pernikahan yang sempurna, tambahnya, adalah bohong. "Sangat penting bagi Anda untuk secara berkala memperbaharui komitmen Anda dan ingat janji Anda yang pernah Anda lakukan bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun yang lalu."
Tidak seperti kebaktian pada hari minggu sebelumnya, hari itu gereja Saddleback didekorasi layaknya tempat acara berlangsungnya sebuah pernikahan. Warren yang berada di atas panggung mimbar sempat membacakan sebuah ikrar pernikahan selama kurang lebih delapan menit. Dalam ikrarnya itu, ia menyatakan berterima kasih kepada Kay karena mempercayai dirinya setiap kali ia mengambil risiko dan berjanji untuk bersama-sama dengannya selama sisa hidup mereka.
Membalas apa yang disampaikan sang suami, Kay juga mengucapkan sepatah dua patah kata. Ia mengatakan sangat berterima kasih atas dukungan dan cinta yang ditunjukkan oleh suaminya tersebut terutama saat ia sedang dirawat karena kanker payudara dan ia berjanji akan selalu setia kepadanya.
Sebelum acara ikrar pernikahan dimulai, Warren mengatakan di depan jemaatnya bahwa menjaga perkawinan yang sehat dan kuat terutama dalam masyarakat saat ini adalah sebuah hal sangat sulit.
"Secara harfiah, pernikahan dapat langgeng terjadi karena mereka berdua mengusahakannya. Tidak ada campur tangan masyarakat di dalamnya," katanya. "Jika Anda berdua terus bersama itu karena Anda berdua menginginkannya."
Menguraikan makna pernikahan, pendeta terkenal tersebut menjelaskan pernikahan seperti "laboratorium untuk belajar mencintai."
"Tuhan menempatkan Anda di bumi untuk belajar dua hal: untuk mengenal dan mengasihi-Nya dan untuk mengenal dan mencintai orang lain," katanya. "Jika Anda tidak tahu bagaimana mengasihi, Anda telah kehilangan tujuan utama hidup."
Warren mengatakan bahwa yang membedakan apakah yang timbul di hati kita ketika melihat lawan jenis adalah cinta atau hanyalah sekedar ketertarikan adalah kerendahan hati. Jika seseorang benar-benar mencintai, maka ia akan dengan sangat rela mengorbankan segala sesuatunya demi keuntungan pasangannya.
"Itu tidak datang secara alami," kata Warren. "Cinta adalah sebuah pilihan. Cinta adalah komitmen. Cinta bukanlah perasaan. Anda mencintai karena Anda memilih untuk mencintai dan jika Anda berhenti mencintai itu karena Anda memilih untuk berhenti mencintai."
Mengutip suatu bagian Perjanjian Baru yang ia percaya adalah yang paling sering disalahgunakan dan disalahpahami dalam Alkitab, Warren mengatakan pernikahan bukanlah tentang dominasi atau kesetaraan.
Efesus 5 memanggil para suami untuk memberikan hidup mereka untuk istri mereka, bukan mendominasi mereka, jelasnya.
"Saya harus mengorbankan yang menurut saya paling berharga dalam hidup saya. Pemimpin memimpin dengan contoh, bukan dengan dominasi," katanya. Tuhan Yesus, tambahnya, juga melakukan hal yang sama kepada gereja, yakni ketika Dia harus pergi ke kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita agar kita dapat berhubungan erat kembali dengan Allah Bapa.
"Pernikahan bukan tentang bersaing satu sama lain, ini tentang saling melengkapi."
Warren dan Kay memimpin puluhan pasangan lain dalam upacara "menikah kembali" pada akhir pekan lalu. Ia mengatakan gereja Saddleback sangatlah mendukung pernikahan dan ini dapat dibaca di salah satu tujuan gereja, yakni untuk menguatkan pernikahan.
Menurut Warren, gereja bisa menjadi kuat jika keluarga-keluarga kuat.
"Saya ragu ada gereja lain yang berinvestasi lebih banyak waktu, energi, dan uang dalam mendukung pernikahan dan keluarga. Kami menawarkan ratusan kelompok kecil khusus, program-program, seri audio dan buku, konseling pra-perkawinan, dan puluhan ribu jam pembinaan perkawinan setiap tahun. "
Dengan disaksikan ribuan jemaat secara langsung dan ribuan orang lainnya yang melihat ibadah minggu hari itu secara online, Warren menegaskan bahwa, "Tujuan pertama Tuhan untuk hidup Anda bukanlah membuat Anda bahagia, melainkan untuk membuat Anda suci. Dan tujuan nomor satu pernikahan Anda bukanlah membuat Anda bahagia, melainkan untuk membuat Anda suci, untuk membuat Anda seperti Kristus. "
"Jika Anda tetap tinggal bersama-sama dan terus mengusahakannya dan Anda menempatkan Kristus sebagai pusat pernikahan Anda dan membuat-Nya menjadi perekat yang memegang Anda bersama-sama.. Anda tidak hanya akan tumbuh lebih seperti Kristus, Anda akan mendapatkan sukacita yang tidak mungkin Anda dapatkan ketika Anda tidak memiliki Kristus di tengah-tengah pernikahan Anda."
Source : christianpost
Sumber : jawaban.com