Ungkapan Imaginer
UCAPAN ILAHI UNTUK HAMBAKU
Pdt. Dr. Timotius Bakti Sarono
Aku tahu segala pekerjaanmu
Baik usahamu mempertahankan jabatan dan pangkatmu
Bahkan ketakutanmu kehilangan tahta yang ada padamu
Semua itu terbuka di mataKu
Karena tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan disingkapkan
Aku akan membuka mata orang sampai terbelalak
Dan akan menghancurkan kecongkakanmu
Aku sendiri melemparkan jabatan imam dan akan memberikannya kepada orang lain
Aku tahu
Engkau bergulat hebat dengan rancangan-rancangan demi masa depanmu sendiri bukan apa yang AKU kehendaki
Sebab itu, katakanlah kepada sekutumu yang telah membuat engkau merasa jaya, kuat dan berhasil dalam setiap tingkah langkahmu.
Beginilah firman TUHAN:
Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu.
Jika engkau tidak bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu!
Gairahmu begitu kuat seperti dunia orang mati untuk tetap duduk di atas tahtamu
Namun dengarlah …
Sebab Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, --demikianlah firman TUHAN.
Tidakkah engkau tahu AKU mengasihimu?
Mengapa engkau tidak mengasihi sesama hambaKu?
EROTISME YANG RELIGIUS
Pdt. Dr. Timotius Bakti Sarono
Seri : Mencari Jejak Tuhan
1. Pendahuluan
Salah satu Kitab yang paling terabaikan dalam Alkitab adalah Kidung Agung[1]. Kitab yang dianggap “anak tiri” ini jarang dibuka di atas mimbar Gereja sebagai bahan kotbah oleh para Pendeta dan sarjana-sarjana teologia. Jemaat Tuhan tidak juga dapat menikmatinya dalam kelompok-kelompok pendalaman Alkitab atau seminar-seminar. Kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit dan tidak pernah menjadi tranding topik dalam media sosial. Hal ini disebabkan oleh karena topik bahasannya memiliki narasi yang paling sulit ditafsirkan. Setiap ucapan dalam teks-teks yang ada mengandung teka-teki seperti halnya kitab wahyu dalam Perjanjian Baru. Kitab Kidung agung[2] ini memegang posisi unik dalam literatur sakral karena mengandung komposisi yang paling dihormati di kalangan orang Yahudi.
Untuk dapat memahami makna kebenaran yang terkandung di dalamnya dibutuhkan Hermeneutik[3] yang sangat detil. Metode yang dipakainyapun sangat riskan karena harus menggunakan metode alegoris,[4] jika tidak berhati-hati maka akan terjadi kesalahan yang fatal atau setidaknya lebih banyak dibanding metode yang lainnya. Maka dibutuhkan kehati-hatian serta ketelitian mengesegesis[5] sebuah teks untuk menemukan arti sesungguhnya dari narasi yang ada. Kesulitan yang luar biasa dalam menterjemahkan kitab inipun terletak pada bentuk komposisi khusus yakni deretan puisi serta kumpulan lagu-lagu cinta yang ditulis oleh Sang Penyairnya.
Buku yang tidak jelas bagi sebagian orang ini justru sebaliknya dianggap kitab paling suci diantara kitab-kitab Perjanjian lama. Rabi Aqiba dalam pandangannya tentang Kidung Agung mengungkapkan bahwa kitab tersebut merupakan yang suci di antara kidung-kidung suci karena semua kitab adalah suci. Dalam hal ini ia memandang teks-teks Kidung Agung secara alegoris[6]. Untuk menghindari kesulitan tersebut maka banyak hamba Tuhan tidak menggunakan kitab ini sebagai acuan kebenaran yang harus disampaikan kepada Jemaat dalam homelitik[7]-nya.
HARUMNYA ASMARA JIWA
Pdt. Dr. Timotius Bakti Sarono
Pesta cinta hanya bisa diselenggarakan oleh orang-orang yang sedang dimabuk asmara. Kedua pasangan yang sudah lama menjalin kasih dari sahabat, pacar, tunangan sampai perkawinan adalah jalan panjang untuk mencapi puncak yang didambakan. Kedua pasangan tidak hanya sekedar berada dalam tataran saling mengetahui dan mengerti melainkan saling kenal, intim dan rasanya tidak ingin terpisahkan. Demikianlah sesungguhnya essensi dari kekristenan yang diidentikkan seperti malam-malam pengantin baru[1].
Puncak asmara menyelimuti perjalanan bulan madu yang penuh erotis[2]menyelimuti kehidupan berdua. Eksplorasi diri dalam peraduan mencerminkan puncak kasih sayang yang tidak ada duanya. Pengalaman indah dan mengesankan akan kebersamaan menciptakan kenikmatan setiap detiknya. Kekaguman mempelai wanita akan sosok pria disampingnya menjadikan dirinya nyaman. Merasa diri menjadi wanita sempurna yang dicinta oleh sang kekasih. Sementara mempelai pria berdetak kagum akan kenikmatan kasih karunia atas wanita disampingnya. Kisah pengantin baru yang sedang dilanda asmara ini diperagakan alkitab melalui narasi puisi dalam kitab kidung agung.
Kidung Agung gambaran “kasmaran”[3]antara sejoli yang sedang dimabuk cinta membara penuh dengan nuansa erotisme. Hal ini menggambarkan Israel dengan Yehova sesembahannya atau gereja dengan Yesus Kristus mempelai prianya. Sulamit[4]menceritakan tentang kebahagiaan bersama kekasih yang mencintainya dengan gairah yang luar biasa :” Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur![5]
NERACA PINDAH AGAMA
Pdt. Dr. Timotius Bakti Sarono
Jagad “dunia maya” sedang dihebohkan oleh mualaf[1]-nya Deodatus Andreas Deddy Alias Deddy Corbuzer. Reaksi para Nitizen beragam, sebagian mereka hanya mencibirnya namun demikian tidak sedikit yang menyambut dengan bunyi takbir pertanda Andreas telah mendapat hidayah[2]menjadi muslim. Dengan jelas Liputan6.com, Jakarta melaporkan Deddy Corbuzier, saat ini tengah menjadi sorotan karena dirinya menjadi mualaf. Deddy Corbuzier telah sah memeluk agama Islam setelah mengikrarkan dua kalimat syahadat pada Jumat (21/6/2019) selepas salat Jumat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Momen mengharukan itu disaksikan oleh puluhan jamaah serta awak media yang hadir. Selepas Deddymengikrarkan dua kalimat syahadat, para jamaah mengucapkan takbir sebagai tanda syukur karena Deddy telah resmi masuk islam[3].
Neraca sendiri memiliki arti laporan keuangan[4] dalam hal ini akan menjadi laporan perpindahan agama. Artikel ini dirancang bukan untuk menghakimi atau memvonis orang sesat, murtad atau mengkriminilisasi agama. Neraca pindah agama ditulis agar setiap orang percaya mengingat perkataan Yudas yang bukan Iskariot : “saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus[5]. Betapa pentingnya setiap orang percaya membangun imannya, agar tidak mudah goyah dan jatuh. Paulus mengingatkan bahwa : “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh, …. kita bukan lagi anak-anak , yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala[6] .
Neraca Pindah Agama (2)
UnpublishedNERACA PINDAH AGAMA
Pdt. Dr. Timotius Bakti Sarono
Jagad “dunia maya” sedang dihebohkan oleh mualaf[1]-nyaDeodatus Andreas Deddy Alias Deddy Corbuzer. Reaksi para Nitizen beragam, sebagian mereka hanya mencibirnya namun demikian tidak sedikit yang menyambut dengan bunyi takbir pertanda Andreas telah mendapat hidayah[2]menjadi muslim. Dengan jelas Liputan6.com, Jakarta melaporkan Deddy Corbuzier, saat ini tengah menjadi sorotan karena dirinya menjadi mualaf. Deddy Corbuzier telah sah memeluk agama Islam setelah mengikrarkan dua kalimat syahadat pada Jumat (21/6/2019) selepas salat Jumat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Momen mengharukan itu disaksikan oleh puluhan jamaah serta awak media yang hadir. Selepas Deddymengikrarkan dua kalimat syahadat, para jamaah mengucapkan takbir sebagai tanda syukur karena Deddy telah resmi masuk islam[3].
Neraca sendiri memiliki arti laporan keuangan[4] dalam hal ini akan menjadi laporan perpindahan agama. Artikel ini dirancang bukan untuk menghakimi atau memvonis orang sesat, murtad atau mengkriminilisasi agama. Neraca pindah agama ditulis agar setiap orang percaya mengingat perkataan Yudas yang bukan Iskariot : “saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus[5]. Betapa pentingnya setiap orang percaya membangun imannya, agar tidak mudah goyah dan jatuh. Paulus mengingatkan bahwa : “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh, …. kita bukan lagi anak-anak , yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala[6] .
HAMBATAN SUPRANATURAL DALAM GEREJA
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Kekristenan telah kehilangan Spiritualitas yang supranatural. Seharusnya pengalaman supranatural atau disebut juga mistik (mystical experience) menjadi patron dalam pengalaman spiritual atau keagamaan (religious experience)[1]. Perjumpaan antara yang natural dan supranatural itulah disebut sebagai pengalaman mistik ini bukan nuansa dukun yang semerbak menyan dan kembang tujuh rupa yang mempersentasikan kuasa gelap melainkan suatu pengalaman bersifat esoteris, karena terjadi pada “inner space” ruang yang sebelah dalam.
Namun bila dianalisa dengan cermat gereja di era modern sekarang memiliki fokus yang sudah menyimpang dari patron kebenaran. Realitas gereja sekarang lebih mementingkan kwantitas jemaat dibanding dengan kualitasnya. Theologia yang benar tidak diperhatikan bahkan sering kali disingkirkan. Pengalaman adikodrati spektakuler sang pemimpin menjadi komoditas pengajaran yang sanggup menarik ribuan jemaat. Hal seperti inilah yang menjadi “trend” gereja di akhir zaman. Beberapa gereja dengan kapasitas jemaat yang besar memiliki pengajaran khusus yang berbeda dengan gereja lain dan itu menjadi daya tarik jemaat Tuhan. Eka Darma putra menuliskan : “ bila gereja sukses dalam memikat banyak anggota, tetapi hidup tanpa theology tidakkan namanya itu organisasi massa, atau klub rohani tapi pasti bukan gereja bukan?[2]
Pengalaman esoterik dianggapnya wahyu dari Tuhan sebagai modal pengajaran yang setingkat “pengakuan iman rasuli” yang harus ditaati dan dijalankan secara mutlak. Perspektif theologis yang dimilikinya didasarkan atas interprestasi metodologi tafsir “hermeneutika” yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Kaidahnya tidak jelas karena didasarkan hanya terdiri dari satu atau dua ayat saja.
Ellis H. Shotlfield dalam bukunya “Iblis dalam gereja” mengatakan : Karena dengan hanya mentaati satu ayat saja dari perintah yang terdapat dalam Perjanjian baru, maka akan menimbulkan keributan dan sibuk akan peperangan rohani yang (hingga saat ini) saudara sangka hanyalah sesuatu yang bersifat teoritis[3].
BIJI MATA TUHAN
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Merupakan realitas sejarah bahwa Tuhan sendiri mendeklarasikan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan yang diidentikkan dengan biji mataNya[1]. Durasi pemilihan ini berlaku sepanjang zaman dan lintas generasi. Israel sekarang dengan Perdana Menteri Netanyahu tidak berbeda dengan Israel di zaman Musa pada waktu keluar dari Mesir, hanya beda generasi saja. Ini ketetapan Allah yang kekal dan tidak pernah tergantikan dengan bangsa yang lain. Dengan kata lain di mata Allah bangsa-bangsa lain selain Israel adalah bangsa yang goyim alias kafir[2]. Mau dikata apa hak prerogative Tuhan jatuh kepada bangsa Israel. Sementara bangsa-bangsa lain yang mau menjadi warga negara Israel maupun beragama Yahudi disebut kaum proselit[3]
Eksistensi Allah Pencipta langit dan bumi dapat dilihat cara kerja, tutur bahasa, kasih dan murkaNya melalui bangsa Israel. Pemilihan yang mengacu kepada sejarah masa lalu, membuktikan bahwa Allah ingin membuktikan pemeliharaan dan penjagaanNya terhadap kaum Israel di masa lalu akan tetap berdampak di masa yang akan datang. Manifestasi kasih Allah sepenuhnya dinyatakan di dalam bangsa Israel sejak pemilihan perdana sampai dalam kekekalan. Bahkan Tuhan mengancam dengan serius bangsa manapun yang menyentuh Israel atau mengadakan permusuhan dengan negara ini maka identik dengan mengusik biji mataNya[4]. Menyentuh biji mata Tuhan atau membuat mata Tuhan “kelilipan”[5] beresiko mendatangkan murka Allah turun atas setiap bangsa manapun juga.
BERKACA PADA TSUNAMI MENGHADANG BADAI
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
SEMBILU DI DADA PENDETA
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Naluri Pendeta seharusnya tetap tegar dikala badai gelombang menerjang masa-masa pelayanan. Namun sekuat apapun seorang hamba Tuhan berdiri dengan dua kakinya, maka harus diakui dia bisa tepar[1] juga. Hal ini bukan menunjukkan bahwa dia tidak berdaya, namun Allah membiarkan terjadi supaya kuasa Tuhan semakin sempurna atasnya.[2] Namun demikian ada jaminan dari Tuhan bahwa sekalipun ia jatuh maka tidak akan tergeletak sebab tangan Tuhan sendiri akan menopangnya.[3] Orang harus sadar bahwa hamba Tuhan juga manusia yang memiliki daya kekuatan yang terbatas. Setiap orang memiliki kekuatan yang berbeda-beda tergantung dari pengalaman dan jam terbang masing-masing. Namun demikian kekuatan hamba Tuhan tidak tergantung dari seberapa kekayaannya, atau kepandaian berteologia dan fasih lidahnya melainkan dari kedekatannya kepada Tuhan. Jangan pernah memfitnah dan berurusan buruk dengan orang yang diurapi oleh Tuhan[4]